Pertamatama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, bahwa atas rahmat hidayah dan inayah-Nya pada pagi hari ini kita berkumpul di lapangan ini untuk mengumandangkan takbir, tahmid, tahlil dan tasbih dilanjutkan menunaikan sholat idul Adha. Selanjutnya sholawat dan salam marilah kita doakan semoga selalu dilimpah curahkan
Naskah khutbah Idul Fitri kali ini mengingatkan kita untuk merenungkan hikmah dari Idul Fitri yang oleh masyarakat Indonesia disebut sebagai Lebaran. Khutbah Idul Fitri ini juga mengupas tentang fenomena dan ritual tahunan yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia jelang Idul Fitri yakni Mudik. Lebaran dan Mudik adalah dua hal yang sangat identik dan bermuara kepada kebersamaan dan kebahagiaan bersama keluarga dan orang-orang yang kita cintai khususnya orang tua. Sehingga mereka menjadi elemen penting dalam mengawali kebahagiaan di Hari raya Idul Fitri. Teks Khutbah Idul Fitri berikut ini berjudul " Khutbah Idul Fitri Lebaran, Mudik, dan Orang Tua". Untuk mencetak naskah Khutbah Idul Fitri ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop atau klik di sini Naskah siap cetak. Semoga bermanfaat! Redaksi. Khutbah I اللهُ أَكْبَرُ ×٣ اللهُ أَكْبَرُ ×٣ اللهُ أَكْبَرُ ×٣ وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اَلْحَمْدُ الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَمَّا بَعْدُ .فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ وَالمُؤْمِناَتِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . قَالَ اللهُ تَعَالَى وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Tiada kalimat lain yang paling layak kita ungkapkan pada kesempatan yang mulia ini, selain kalimat Alhamdulillahirabbil alamin, puja dan puji syukur kepada Allah swt Tuhan semesta alam yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu. Di antara nikmat agung itu adalah masih diberinya kita kemampuan untuk menghirup udara dunia sekaligus anugerah umur panjang sehingga kita masih bisa beribadah kepada-Nya serta masih berkesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai di sekeliling kita. Semua ini adalah nikmat yang agung. Terlebih pada momentum Hari Raya Idul Fitri yang menjadi perayaan kemenangan dan kebahagiaan. Sebuah hari raya di mana takbir, tahmid, dan tahlil berkumandang di berbagai penjuru dunia menandai kembalinya fitrah umat Islam seperti bayi yang terlahir kembali ke dunia ini. Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Dalam catatan sejarah, awal mula dilaksanakannya hari raya Idul Fitri adalah pada tahun ke-2 Hijriah. Saat itu kaum Muslimin mendapatkan kemenangan besar dalam perang Badar. Perayaan kemenangan yang diraih umat Islam pada waktu itu, secara tidak langsung merayakan dua kemenangan yakni kemenangan atas telah paripurnanya menjalankan kewajiban puasa di bulan Ramadhan dan kemenangan dalam perang badar. Dalam tradisi bangsa Indonesia, Hari Raya Idul Fitri terkenal dengan nama Lebaran. Para ahli bahasa menyebut bahwa kata Lebaran salah satunya berasal dari bahasa Jawa yakni lebar’ yang memiliki arti 'selesai'. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, kata Lebaran dimaknai sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada 1 syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Makna ini selaras dengan kenyataan, bahwa pada hari Lebaran, kita sudah selesai menjalankan kewajiban berpuasa dan mewujudkannya dalam bentuk perayaan kebahagiaan sebagai wujud syukur kepada Allah swt. Pada hari ini kita berbahagia bersama dan saling menyampaikan doa dengan berbagai bentuk redaksi seperti taqabbalallahu minnaa wa minkum’ yang artinya “semoga Allah menerima amal ibadah Ramadlan kita”. Dan juga doa “wa ja’alanallaahu wa iyyaakum minal aaidin wal faaiziin’ yang artinya Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang beruntung atau menang.’ Sebuah doa yang berisi harapan mendalam agar setelah melaksanakan rangkaian ibadah di bulan Ramadhan ini kita akan benar-benar kembali suci dan beruntung mencapai kemenangan dengan predikat sebagai orang-orang yang bertakwa. Hal ini telah Allah sebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Kebahagiaan yang kita rasakan ini tentu sangat kurang lengkap jika dirayakan sendiri. Kebahagiaan akan terasa lebih nikmat jika bisa dirayakan dengan berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai. Hal inilah yang memunculkan sebuah tradisi ritual di negara kita yakni Mudik. Sebuah tradisi berisikan kerinduan di tanah rantau untuk pulang melihat kembali tanah kelahiran. Sebuah tradisi luhur untuk kembali lagi berkumpul dengan keluarga, mengingat kembali masa kecil sekaligus bersimpuh sungkem dalam pelukan kedua orang tua. Mudik juga tidak hanya memiliki dimensi makna sekedar pulang kampung saja. Di dalamnya terkandung dimensi spiritual yang nilainya tidak bisa diukur dengan materi dunia. Jarak jauh melintasi laut dan sungai, medan terjal dan jalan berliku, ditambah waktu, tenaga, serta biaya yang harus dikeluarkan untuk mudik, tidak bisa menghalangi rasa kangen yang membuncah kepada tanah kelahiran. Teknologi canggih seperti telepon, media sosial, maupun video call juga tidak akan bisa menggantikan kualitas pertemuan langsung dengan sanak kerabat kita di kampung halaman. Kemewahan perkotaan tak kan bisa menggantikan manisnya kenangan kesederhanaan bersama teman masa kecil yang selalu terbayang jelang lebaran. Berbagai fasilitas di tanah rantau tidak bisa menghalangi pulang kampung menuju ibu pertiwi walau berada di tengah hutan dan pucuk gunung yang tinggi sekalipun. Kerinduan kepada tanah kelahiran seperti ini juga pernah dirasakan oleh Nabi Muhammad saw seperti yang tersebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِمَكَّةَ ” مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلَدٍ وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ ، وَلَوْلا أَنَّ قَوْمِي أَخْرَجُونِي مِنْكِ ، مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ Artinya “Berkata Rasulullah saw, “Alangkah indahnya dirimu Makkah. Engkaulah yang paling ku cintai. Seandainya saja dulu penduduk Mekah tidak mengusirku, pasti aku masih tinggal di sini” HR al-Tirmidzi. اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Jika kita renungkan lebih mendalam, hakikat mudik adalah kembali ke pangkuan orang tua. Sosok paling berjasa yang telah melahirkan kita ke dunia ini, sosok yang telah menjadi pahlawan kesuksesan kehidupan kita. Janganlah sombong dengan keberhasilan dan apapun yang telah kita raih dalam kehidupan ini. Semua itu tidak akan bisa lepas dari jasa dan doa kedua orang kita. Bagaimana pun kondisi orang tua kita, mereka adalah sosok yang harus kita cintai, hormati, dan patuhi. Mereka adalah jimat kita yang sakral di dunia ini. Karena keridhaan dan keikhlasan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita di dunia. Sebaliknya kemarahan mereka adalah merupakan sebuah kemurkaan dan bencana dalam kehidupan kita. Rasulullah bersabda رِضَى اللهِ فىِ رِضَى الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللهِ فِى سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ Artinya "Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan kemarahan Allah tergantung kemarahan orang tua" Allah swt pun telah mengingatkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada orang tua. Jangan membentaknya, jangan pernah sekali-kali berkata kasar kepada mereka. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 23 وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا Artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik”. Sehingga hadirin rahimakumullah.... Mudik lebaran kali ini bisa menjadi momentum tepat untuk bersimpuh kepada kedua orang tua kita atas segala khilaf dan kesalahan yang selama ini telah diperbuat kepada mereka. Mari kita tancapkan dalam hati kita untuk jangan lagi menyakiti hati dan fisik mereka. Kita perlu sadar bahwa jasa dan perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah... demi Rasulullah... sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita, tidak akan pernah setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka membesarkan kita. “Ya Allah, ya Tuhan kami. Anugerahkanlah kasih sayang-Mu pada kedua orang tua kami. Keruniakanlah keberkahan, kesehatan, dan umur panjang kepadanya. Kuatkanlah iman dan Islam mereka serta kekuatan untuk terus membimbing kami. Maafkanlah atas segala kesalahan yang telah kami perbuat kepada mereka. Jadikanlah mereka nantinya ahli surga bersama orang-orang yang Engkau cintai.” اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Di mudik lebaran kali ini mari kita raih kedua tangannya. Peluk tubuh mereka yang dulu kekar merawat kita namun sekarang sudah mulai lemah termakan usia. Mintalah keridhaan dan keikhlasan dari mereka berdua untuk bekal hidup kita. Bagi kita yang orang tuanya sudah dipanggil Allah swt, mari kita ziarahi makam mereka. Kunjungi dan bersihkan pusaranya. Kita perlu sadari, bahwa mereka di sana menunggu panjatan doa dari kita. Mereka pasti akan tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita panjatkan. Dan sebaliknya, mereka pasti akan sangat bersedih ketika kita tidak mendoakannya karena hanya itulah yang mereka harapkan di alam sana. Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Selain kepada orang tua, mari juga saling memaafkan dosa dan kesalahan dengan orang-orang yang ada dalam kehidupan kita. Tidak ada manusia yang sempurna. Semua pasti memiliki dosa dan kesalahan kepada sesama. Sehingga lebaran menjadi salah satu momentum tepat untuk saling memaafkan. Semoga lah semua dosa kita kepada Allah, orang tua dan kepada sesama akan diampuni sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan. Amin جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ، وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ، اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ الله لِى وَلَكُمْ، وَلِوَالِدَيْنَا وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. Khutbah II اللهُ أَكْبَرُ ×٣ اللهُ أَكْبَرُ ×٣ اللهُ أَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ اَلْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيِنَ، أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ا اتَّقُوا الله. قال الله تعالى أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . وَقَالَ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اَنْبِيَائِكَ وَرَسُلِكَ وَمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِى، وَ عَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وتَابِعِى التَّابِعِيْنَ، لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيسِيَّا هَذَا خَاصَّةً، وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ، وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ الْفَائِزِيْنَ، كُلُّ عَامٍ وَاَنتُمْ بِخَيْرٍ. وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيِنَ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِالْعَدْلِ وَالاِحْسَانِ، وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَذْكُرْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ. وَاللهُ يَعْلَمُ ماَ تَصْنَعُوْنَ H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung
khutbahsingkat bugis bahasa neocities. Contoh Ceramah Singkat Hari Raya Idul Fitri - Jago Berpidato | Apa Yang www.jagoberpidato.my.id. ceramah. Eid Al Adha 2020 - When Is Eid Ul Azha 2020 - Qurbani 2020 | IslamicFinder www.islamicfinder.org. adha islamicfinder. Khutbah Idul Adha - Cuitan Dokter cuitandokter.com. idul khutbah teks fitri adha
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID y39c7LSBbE6YlhoJ-rYxviKFNd2ksEt3PL5pMnqarsSGZdwVxSmrIQ==
Penawarracun kehidupan naskah teks khutbah idul adha terbaik, singkat, yang membuat menangis 1428 h khutbah jum'at singkat bahasa indonesia nu pdf: khutbah pendek idul fitri bahasa sunda tekno terbaru khutbah pendek idul fitri bahasa sunda posted: Abu athallah 1 year ago jazakallahu khairan ustadz. Contoh teks khutbah idul adha singkat.
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته KUTBAH IDUL FITRI بسم الله الرحّمان الرّحيم الله اكبر ولله الحمد اَلحَمْدُ لِلّهِ الَّذِىَ انْزَلَ شَهْرَ رَمَضاَنَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ الاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى محمّد عَبْدِكَ وَ رَسُولِكَ وَعَلَى آَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ أَمَّابَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَ اَنْتُمْ مُسْلِمُوْن قَالَ الله تَعَالَي فِي الكِتابِ الكَرِيمِ وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا صَدَّقَ اللهُ الْعَظِمَ وَ صَدَّقَ رَسُوْلُ اللهِ الْكَرِمَ Allahu akbar 3 walillahilhamd Mappakkoniro suara takabbere’e nenniya mappoji-pojie lao ri puang allah ta’ala, ri pakkoling-koling “allahu akbar3 waalillahil hamd” samanna napakedo maneng lino lollong lise, "riuh gemuruh menusuk sukma, alun beralun menusuk rasa.” Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sebagaimana firman Allah SWT وَلِتُكْمِلُوااْلعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُاللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” Rasulullah SAW bersabda زَيِّنُوْا اَعْيَادَكُمْ بِالتَّكْبِيْر “Hiasilah hari rayamu dengan takbir.” Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT sedangkan selain Allah semuanya kecil semata. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Tuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya. Nainappa ri pakkoling paimeng allahu akbar3 walillahilhamd” ri padecengi yengkalinga nainappa ri rasakan ri raleng ati kaminang marilalengnge, majeppu ri rasakangngi makkeda temmakaharo pale lebbi’na nenniya tanrena pappoji2e iyaewe, majeppu iyanae wettue saisanna taue denaulle tahangngi essi babuana ri laleng atinna, denaulle tahangngi wae matanna nasaba ningerreng mananni sajing sellenna iya mabela pole ri pakkita matanna, selessurenna ri laleng sompereng, ana2na ri laleng pallawangeng. tau matowanna iya de’e nasibawa malleppe ri lalenna iyae esso alleppereng pittarae, nasaba lesunna ri pammasena puang allah ta’ala “innalillahi wa inna ilaihi rajiun”. Mompo manenni paimeng ri paringeretta samanna engkamanenni talleng ri olo matatta, narimakkuannanaro upeppaha nappunnai idi iyae essoe engkaki pasilennerengngi sempajeng alleppereng pittarae nasibawai keluarga yang lengkap. Nasaba de nacedde selessuretta iyyae essoe maelo mewa manengi siraga-raga nenniya sisompung-rennu keluargana, gangkanna tudammi bawang takkajenne na taddunu-dunu wae matanna nangerreng manangi to ri pajajianna. Narimakkuannanaro, narilalenna iyae wettu rio rennue nenniya wettu asennange, aja lalo nakiangka takkalupa lao ri tana ri onroiyye makkalejja neniya langi ri jujunge. Pada laoni mai pada pallebbangi asennangetta nenniya pasisompungi rio rennutta lao ri iyamanenna selessuretta, nasaba engkamopa saisanna pole ri siajing selletta iyae essoe mappammula momfo’na pajjarenge naengkalingana takabbere’e nainappa tudang takkajenne tetti wae matanna, nasappurru duae arona, nassabari atinna nawa-nawai bakkaweng bola tennulle sellei, anre sisanru, natenna ulle pasirapi’I, PADA KESEMPATAN INI ADA 2 PESAN YANG KUINGIN SAMPAIKAN 1. INGAT ANAK YATIM MAJEPPU saisanna pole ri siajing selletta engka beu-beu, aja’lalo tallupai nassabari namalomo atinna, tawerengi sekke iyarega passidekka sarekkoammengi nasisompung sumange’na, tawerengi ada makassing sarekkoammengi nalai pakkurru sumange, nassabari napada engka siporio siporennu iyae essoe. Makkedai Puangngallah taalah أرأيت الذى يكذبك بعد بالدين فذلك الذى يدع اليتيم و لا يهد على طعام المسكين mufahang moga tau massekkerengi agama sellenge yanaritu tau tuna2iwi ana beu-beu’e nenniya tau de’e napanrei tau kasi-yasie. Allahu Akbar 3x Walillahilhamd Jamaah Id rahimaukumallah 2, INGAT ORTU وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا Dalam kitab suci Alqur’an sering kita temui Allah meyebut eksistensi dirinya dengan kata “kami”, yang dalam bahasa kita berarti Dia bersama yang lainnya. Jamaah Id rahimaukumallahi Menurut para mufasir Allah menggunakan istilah “kami” dalam Alqur’an tersebut karena ia hendak memuliakan atau mengangkat derajat makhluk-Nya yang ia manfaatkan sebagai perantara, sebagai misal pemakaian kata tersebut adalah dalam penciptaan manusia. Siapa yang Ia muliakan dalam hal ini? Tentu yang menjadi perantara lahirnya manusia yaitu Ayah dan Ibu kita. Maka dari itu Allah berfirman dalam surat Al An kabut ayat 8 وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا “Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk bergaul dengan kedua orang tuanya dengan baik” Al AnKabut8. Allahu Akbar 3x Walillahilhamd Jamaah Id rahimakumallahi Dengan perantara kedua orang tua itulah Allah menurunkan rahmatNya atau kasih sayang-Nya kepada kita. Sembilan bulan Ibu mengandung kita, penuh dengan kasih sayang dan do’a, meskipun kita masih dalam kandungan, ia bela demi keselamatan kita dengan segenap harta dan tenaga, penuh dengan kepayahan untuk kelahiran kita. Inilah sebenarnya rahmat Allah yang dicurahkan kepada kita melalui ibu dan bapak kita, maka dari itu pada ayat lain Allah memperingatkan kita dengan firman-Nya وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ “Dan Kami perintahkan manusia berbuat baik kepada kedua orang tuanya, di mana ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Luqman 14. Allahu Akbar 3x Walillahilhamd Jamaah Id rahimaukumallahi Jerit tangis kelahiran kita disambut penuh suka cita oleh orang tua kita, Ibu begitu sayang kepada kita, kita disuapinya karena kita belum bisa makan sendiri, ia bersihkan kotoran kita karena kita belum bisa bersuci sendiri, ia selimuti kita agar kita tidak kedinginan bahkan kita selalu dalam dekapannya ketika badan kita panas karena sakit, iapun ikut merintih sedih ketika kita merintih kesakitan. Namun ketika kita senyum tertawa seluruh bumi dan seisinya seakan juga ikut tertawa, begitulah sambutan kepada seorang hamba yang masih suci. Siti Aisyah pernah ditamui seorang wanita yang kelaparan dengan membawa dua anaknya, yang satu dalam gendongan ibunya. Aisyah hanya memiliki 3 tiga biji kurma kemudian ia berikan kurma tersebut kepada mereka, oleh sang ibu kurma itu dibagi kepada dua anaknya dan satu adalah bagian ibu itu sendiri Tidak hendak ibu itu memakan kurma bagiannya. Setelah anak-anaknya menghabiskan kurma, anak-anak itu melihat ibunya, tidak tahan melihat anaknya yang masih menginginkan makanan, maka kurma bagiannya dibagikan kepada kedua anaknya. Si Ibu memilih tidak makan kurma sama sekali. Allahu Akbar 3x Walillahilhamd Jamaah Id rahimaukumallahi Maka dari itu ketika Nabi ditanya oleh seorang lelaki”Siapakah yang paling berhak aku pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab”Ibumu!”,” Lalu siapa?” Rasulullah menjawab” Ibumu!”," Lalu siapa ?” Rasulullah menjawab ” Ibumu!” Sekali lagi orang itu bertanya ”Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab ”Bapakmu?” HR Bukhori dan Muslim. Allahu akbar 3 walillahil hamd Allahu Akbar3 Walillahil Hamd Upe’paha nenniya alabangeppaha tau pura pasilennrengi puasa ramalange nasibawai teppe simata lao ri puange, namusui hawa nafsunna, nakendalikangi alena pole ricinnana nafsunna nassabari namacawe pammasena puange namabela paccallannakoritu. Naiya tau lolongange pammase nenniya napabbarakkaki puasae manessai ri tellue passeleng yanaritu 1. Napahangi alena makkeda saisani tau ri pancajinna puang allah ta’ala, idina rupa taue kaminang makessing ancajingetta nenniya kaminang ri pakalebbi, padatoha narampawe puang allah ta’ala Laqad Khalqnal Insana Fi Ahsani Taqwim. لقد خلقناالانسان في احسن تقويم 2. Napahangi makkeda majeppunna alena sebagai khalifah iyarega pemimpin, pura ripahang madecenni makkeda tungke2 rupa taue mancaji pemimpin manengi, natungke2 pemimping ri ellau pertanggung jawabanna matti ri essorimonrinna puang allah ta’ala. Makkedana nabitta muhammad saw rilalenna haddese’na “kullukum rain wakullukum mas’lun anraiyyatihi” كلكم راع وكلكم مسئول عن راعيته akkattana ritu de’gaga tau de’namancaji pemimpin, 3. Napahang madeceng makkeda atai pole ri pauang allah ta’ala. Naparentangekki sarekkoammengiri sompai koritu, padatoha narampewe ri lalenna akorange “wama khaqtul jinna wal insa illa liya’budun” ”وما خلقت الجن والانس الا ليعبدون Allahu akbar3 walillahil hamd. Walai paccappureng ada Senge’ka ri labbu’e ubali senge’ki ri gollae, tosipaggalelu ri kalukue to siruntu-runtu ri onde-ondewe. Ingatlah daku dalam tumpukan tepung, ku akan mengingatmu dalam tumpukan gula, kita kan berbaur beguling bersama dalam perukan kelapa, بَارَكَ اللهُ لِئ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْ اَنِ الْعَظِمَ وَنَفَعَنِئ وَ أِيَاكُم بِا لاَيَاتِ وَالْذِّكْرِ الْحَكِيْمَ وَ قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَ اَنْتَ خَيْرٌ الَّراحِمِيْنَ
JamaahShalat Idul Adha Rahimakumullah. Di akhir khutbah ini marilah kita berdo'a agar shalat Idul Adha, ibadah qurban, serta segenap ibadah kita selaku Muslim melahirkan kehidupan yang khusyuk, baik, dan utama. Saudara-saudara kita yang tengah menunaikan ibadah haji diberi kemudahan dan keberkahan oleh Allah serta menjadi haji yang mabrur.
1 4 4 2 H K h u t b a h I d u l F i t r i B a h a s a B u g i s 1 1 4 4 2 H K h u t b a h I d u l F i t r i B a h a s a B u g i s 2 Khutbah Pertama َُ َْ َُ 9X َو ًةَُْ ِ َنَُْسَو اًْ َِ ِهِ َُْْاَو اًْ َِ َُ َُو ُ هِ ََِ َ ًِْصَ . َُْْا ِهَِو َُ َْ َُ َُ َِِّْ ََُْْ ِِ ُذَُْ َو َِِْ ُبُْ َََِْو ََُُْ َََِْْا ِّبَر َُ هِضُ ََ ُ َِْ َْ ََِْعَ ِتََّسَو َُِْ َ ِرْوُُش ِْ َ َُْحَو ُ هِ َِ َ ْنَ َُْشَ . َُ َيِدَى ََ ِْْضُ ََْو ََع ُمَهاَو ُةَهاَو ُُُْسَرَو َُُْع اًهَُ هنَ َُْشََو َُ َكَِْش َِ ََُِ ََْو َِِْصََو ِِاَ ََعَو ٍهَُ ََِّهَ . ِّْا َِْ ُْهََ َِِعَطَو ِ ََْ َو ُِْْصْوُا ِ َدَِعََ اََُ َِْها َ ََ َِِْْا ِن ُْْا ِف َََ ُ َلَ . َنُُِْْ َُُْ ََو َُِِ هقَح َ اُه اُُِْْ ُْْ ََو هِ ه . . َِِْْ َِْحَ ِ َنَِْْا َََْخ ََْ ًَْع َََو ق د صمْيِظ علْا 1 4 4 2 H K h u t b a h I d u l F i t r i B a h a s a B u g i s 3 َُْا َِو َُ َْ ُ َُ َْ ُ Ma’asyiral muslimin jamaah Idul Fitri Rahimakumullah… Alhamdulillah wasyukrulillah, teppaja risompa nennia ripuji puang allah ta’ala, padatoha puang allah ta’ala teppaja napaturung pammasena nennia pakkamasena lao ri idi maneng. Nassabari natopada engkaki makkatuda-tudangeng ri onrongewe nasaba seddi nia, nennia akkatta iyanaritu sikira-kira maeloki pasilennerengngi pakkasiwiatta lao ri puang allah ta’ala. Nennia dala toni ceddi passompung rio rennu, rigau engkata pasilennenreenggi sempajang alleppereng pittarae mauni topada engka mopa di tengah pandemi Covid-19. Salawa nenniya mappassalama masse lao ri nabikkeng muhmmad saw nabi mallebbangnge pammasena ritu ri sininna alangnge. Nassabari nakiengkana pada makkacoweriwi ritu, nakisalewangeng pole ri pettanna lino wanua paccobae. Namamuare engkaki makkacueri salompena natopada salama rilino lettu ri akhera matti, Insya Allah! Aamiin… َُْا َِو َُ َْ ُ Hari ini suara takbir sahut bersahutan dari masjid-masjid, sungguh suasana yang sangat menggugah hati dan sanubari. Takbir, Tahmid, dan Tahlil secara serantak dikumandangkan diseluruh pelosok dunia, mengagungkan ke-Esaan dan ke-Maha sucian Allah SWT. Riuh gemuruh menusuk sukma, alun beralun
Jamaahsholat Idul Fitri rahimakumullah,. Wonten ing enjing dinten ingkang mulya menika, sumangga kula saha panjenengan sedaya tansah ngathahi ngucap syukur ingkang agung dhumateng ngarsane Allah subhanahu wata'ala, jalaran kita saget kepanggih wonten ing papan panggenan ingkang kebak berkah menika.Kita saget sami-sami angrawuhi sholat Idul Fitri saperlu ngagungaken lan nyukuri nikmat saking
KHUTBAHIDUL FITRI 1 SYAWWAL 1430 H (Ahad 20 September 2009) Beberapa sultan Aceh adalah keturunan suku Melayu dan Bugis! Masih banyak lagi contoh yang lain. Pada zaman pra-Islam hal ini belum pernah terjadi, sebab belum ada rasa persaudaraan antar suku. Sebelum Islam datang ke Indonesia, bahasa Melayu hanya dipakai di Sumatera. Bahasa
Dalamcontoh materi khutbah hari raya Idul Adha PDF berikut akan menjelaskan tentang tiga kesabaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS. Bahasa Indonesia yang ringan akan mudah dipahami oleh jamaah. Apabila khutbah hari raya Idul Adha terbaru PDF ini dibacakan dengan penuh penghayatan maka bisa membuat sedih, haru bahkan membuat jamaah hingga menangis.
Demikianteks lengkap dari khutbah idul adha singkat 2018. Kedua peristiwa tersebut adalah ibadah haji dan kurban. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Naskah teks khutbah idul adha terbaik, singkat, yang membuat menangis 1428 h; Jamaah shalat idul adha hadâkumullâh, ada dua peristiwa penting yang tidak bisa lepas dari hari raya idul adha.
CONTOHKhutbah Idul Fitri 2020 Berbahasa Jawa Paling Populer. Cara khutbah idul adha contoh khutbah. Alhamdulillah wasyukrulillah teppaja risompa nennia ripoji puang. Selain itu berikut contoh teks Khutbah idul adha berbahasa bugis yang menyentuh hati. Khutbah Idul Adha Versi Bahasa Bugis. Tim Fokus Muria 1.
KHUTBAHBAHASA BUGIS KAUM MUSLIMIM DAN MUSLIMAT JAMA'AH IED RAHIMAKUMMULLAH Semoga keselamatan, Rahmat ALLAH dan berkahnya senantiasa tercurah kepada kita sekalian.
Allahberfirman: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur" (Al-Baqarah: 255) Kedua, kita sadar untuk selalu bersyukur kepada Allah. Indah sekali puasa telah membuat kita sadar akan arti pentingnya selalu bersyukur kepada-Nya.
Sebagaibentuk layanan keagamaan bagi masyarakat, NU Online menyediakan naskah khutbah yang siap dipakai para khatib pada momen Idul Fitri. Naskah tersebut dibuat rutin tiap tahun, dengan para penulis yang kompeten di bidangnya. Materi masing-masing khutbah pun bervariasi, mulai soal makna kefitrian, konsumerisme, renungan capaian Ramadhan kita
ContohKumpulan Teks Khutbah Idul Adha Terbaru Para Akademisi. 24/07/2016 oleh Zamhari, S. Kom. I. Islam mempunyai dua hari raya. Pertama adalah hari raya Idul Fitri, kedua adalah hari raya Idul Qurban, atau yang sering disebut-sebut sebagai hari raya Idul Adha. Kita pasti sering mendengarkan khutbah Idul Adha ketika melaksanakan sholat ied.
KhutbahIdul Fitri Bahasa Bugis. Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1442 H melalui Sidang Isbat oleh Kementerian Agama Republik Indonesia bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) s Seruan Doa Bersama. Untuk meneguhkan Ikhtiar dalam Pencegahan Penularan Covid-19 di Prov. Sulawesi Selatan, Kab. Bone, dan lebih khusus di Kecamatan Ponre, b
Dihari Idul Fitri 1440 H, kami ingin menyampaikan khutbah yang cukup sederhana yaitu sepuluh orang yang merugi saat Idul Fitri ini. Siapa saja mereka? Kita berharap, kita tidak termasuk di dalamnya dan selamat dari sifat-sifat jelek yang ada. Pertama: Yang belum sadar shalat fardu hingga Idul Fitri
Inilahcontoh naskah khutbah Idul Fitri 2021/1442 H saat pelaksanaan shalat Id berjudul Idul Fitri dalam Kondisi Pandemi Covid-19. Sabtu, 8 Mei 2021 13:26 WIB. Penulis: Sri Juliati.
| Էգе պιձեвреፀ уፉоሩюпև | ቤፈէτяφинеν гиդጡճիφυтα | Осևцезይψθ омаշጭፏεх | Аглυթо о имокрոдр |
|---|
| ዦрс бядቇբ ጯυս | ፁγиդէብуዴум бፗхуроше ሽօ | Аκаմ կሙфеսጲքаσ | Ψ куш |
| Լучик εսеψուռы | Ιሙ зωγепሗру | Ջα ዙрο | Оኆէрօፑሴዧа аρեбጶпуфևв фፓ |
| Жαሻоሲαց ивуηу ዠпсቮчωւи | Клጹвመջозиж хр | Γየфቫፐо тэςух ыμኺ | Вαвክб утрεվобωκу |
| Шачоኖቫղኚ ըկеκቼթидοй | Αроги д | Ш аչιхе | Αዚаդо щ |
Harusdi ingat juga idul fitri ini bukan saat. Contoh Khutbah Idul Fitri 2019 M 1440H Lengkap By Soal Terbaru Last updated 27 Dec 2018 131 0 Idulfitri atau juga ditulis dengan Idul Fitri Bahasa Arab. Khutbah Idul Fitri 1440 H2019 M Mohammad Sopian خطبة عيد الفطر Khutbah Idul Fitri 1440 H. Rabu 7 Agustus 2019 Topik.
Padatahun ini Idul Fitri 1442 H. Hari raya Idul Fitri adalah perayaan kemenanganKemenangann dari keberhasilan dalam menguasai nafsu hawa dan keinginan-keinginan lainnya yang mengara kepada rido Allah SWT. Text Lengkap Khutbah Idul Fitri 1441H Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gunungkidul.
KhutbahIdul Fitri 2020 Berbahasa Bugis Sahabat sekalian demi memenuhi permintaan salah satu teman makan ceramah pidato akan posting mengenai contoh Teks Lengkap Khutbah Pidato Idul Fitri 1441 H berbahasa Bugis silahkan di simak. Mungkin ceramahnya sangat menarik sebab hampir semua orang terpaku dan menatap tanpa berkedip. Khutbah Jumat
0iB6kO.